SISI MISTIS CANDI BOROBUDUR, JANGAN PERNAH USIL DI BOROBUDUR

Borobudur pun tidak lepas dari mitos-mitos yang melingkupinya, laksana yang terjadi pada puluhan murid SMAN di Tangerang Banten. Saat itu, mereka menyelenggarakan study tour dan di antara agendenya mendatangi situs candi yang pernah masuk seven wonders ini. Beberapa siswa tidak banyak usil dengan menggeser sejumlah bongkahan batu candi ke posisi yang tidak semestinya. Seperti menyelenggarakan suatu penolakan, makhluk halus disana merasuki siswa-siswi tersebut sampai tak sadarkan diri. Meskipun belum tepat batuan mana yang digeser, tetapi mitos ini sempat menggegerkan penduduk dan masuk ke warta, laksana di kota Solo.









Candi Borobudur terdiri dari sejumlah tingkatan dimana masing-masing lantainya mengisahkan perjalanan insan dan suri tauladan dari mitologi doktrin Budha. Kisah itu terukir rapi di dinding-dinding batu candi. Setidaknya, candi itu menampakkan dua peristiwa kontras yang dirasakan manusia dalam hidup dan pasca mati. Pertama, insan yang menjalankan kehidupan dunia dengan baik dan dapat menahan hawa nafsu, maka mereka layak kembali kepangkuan Sang Pencipta. Kedua, insan yang berlaku tidak budiman dan melanggar aturan agama, mereka bakal terjerat dalam lingkaran reinkarnasi. Seperti yang terdapat di urutan terbawah dinding Candi. Mereka ialah manusia yang berwajah buruk dengan format anggota tubuh yang tidak seimbang.

Ketiga, mistis yang menyelimuti candi ini ialah candi Kunto Bimo. Lokasi candi ini sedang di teras sisi timur. Mitos mengenai Kunto Bimo ini sangat terkenal dan menjadi dalil sebagian warga mendatangi Candi. Mitosnya, seseorang mesti dapat merogoh ke dalam stupa dan menempelkan jari tangannya arca yang tertutup stupa di dalamnya. Seperti pada lelaki yang mesti menyentuh jari manis sang arca dalam posisi mudra. Sedangkan wanita harus menyentuh tumit Kunto Bimo. Harapannya, permintaan yang mereka idam-idamkan bakal terkabul dalam masa-masa dekat. Meskipun sejumlah orang pun sedikit menyangsikan mitos ini. Ada yang bilang bahwa doktrin Kunto Bimo tersebut bukan doktrin dari agama Budha. Tapi urusan ini telah terlanjur melekat di hati semua pengunjung. Mereka bakal merasa terdapat yang tidak cukup bila tidak melakoni ritual ini saat mendatangi candi Borobudur.

Ternyata, tidak melulu bagian Borobudur saja yang dikelilingi mitos. Terdapat pula rentetang area perbukitan Menoreh ini menghampar seperti benteng untuk Candi Borobudur. Dari rentetan tanah berbukit ini, bila dicermati secara mendalam akan mencerminkan wajah orang istirahat yang dipercayai sebagai penjelmaan titisan Gundharma.

Terakhir, Singa Urung adalah singa yang tepat sedang di kanan-kiri candi. Warga sekitar mempercayai bila sepasang kekasih mendatangi tempat beribadah ini tidak bakal langgeng hubungannya andai melewati dua patung ini. Hal ini ternyata cocok dengan arti ‘urung’ (belum) yang juga dapat berarti gagal.

Itulah sejumlah mitos yang melingkupi situs candi terbesar kepunyaan pemeluk agama budha di Indonesia. Terlepas dari kebenaran yang menaunginya, tetap saja anda sebagai berpengalaman waris dan lokasi beribadah ini mesti tetap merawatnya dengan baik

Comments

Popular posts from this blog

KENALI KARAKTER SESEORANG BERDASARKAN BENTUK HIDUNG

RUMAH SAKIT ANGKER DI INDONESIA ADA 5 !!!

JANGAN SEPELEKAN BENJOLAN, BISA -BISA KAYAK WANITA INI IH NGERIII